Lumba-lumba salah satu hewan pintar di dunia lumba-lumba yang terkenal sebagai hewan penyelamat di lautan baru-baru ini telah membarikan satu pembuktian diri sebagai hewan cerdas.
Secara mengejutkan sekelompok lumba-lumba dan ikan hiu muncul ke permukaan di dekat perairan Florida. Kelompok hewan tersebut melakukan perjalanan jauh demi menyelamatkan diri, setelah habitatnya rusak akibat tumpahan minyak British Petrolium di Teluk Meksiko.
Tidak hanya itu, kepiting, ikan pari dan ribuan ikan-ikan kecil berkumpul dan tampak singgah di Dermaga Alabama. Burung-burung pelikan juga tampak hitam kuyup akibat minyak. Kini eksistensi burung pelikan di rawa-rawa sekitar Meksiko sudah tidak tampak lagi.
Menanggapi fenomena tersebut, ilmuwan kelautan mulai mempelajari dampak dari bencana BP. Para peneliti menyimpulkan, tumpahan itu sudah sebagai tanda berpotensi mengganggu ekosistem.
Mereka menilai, hadirnya hewan-hewan itu di bibir pantai menunjukkan bahwa habitatnya tercemar parah. Yang lebih parah, mereka terancam mati secara massal karena kehabisa oksigen. Selain itu, hewan dapat dengan mudah ditelan oleh predator.
"Mengapa satwa liar berjalan ke tepi hutan yang terbakar? Asumsi ini sama dengan kondisi di laut. Akan ada banyak ikan, hiu, kura-kura berusaha keluar dari air. Mereka mendeteksi adanya ketidakberesan," kata ahli biologi laut Universitas Duke Larry Crowder, seperti dikutip AP, Kamis (17/6/2010).
Tumpahan jutaan galon minyak yang terjadi selama hampir dua bulan telah menciptakan sebuah bencana lingkungan dalam sejarah Amerika Serikat.
Secara mengejutkan sekelompok lumba-lumba dan ikan hiu muncul ke permukaan di dekat perairan Florida. Kelompok hewan tersebut melakukan perjalanan jauh demi menyelamatkan diri, setelah habitatnya rusak akibat tumpahan minyak British Petrolium di Teluk Meksiko.
Tidak hanya itu, kepiting, ikan pari dan ribuan ikan-ikan kecil berkumpul dan tampak singgah di Dermaga Alabama. Burung-burung pelikan juga tampak hitam kuyup akibat minyak. Kini eksistensi burung pelikan di rawa-rawa sekitar Meksiko sudah tidak tampak lagi.
Menanggapi fenomena tersebut, ilmuwan kelautan mulai mempelajari dampak dari bencana BP. Para peneliti menyimpulkan, tumpahan itu sudah sebagai tanda berpotensi mengganggu ekosistem.
Mereka menilai, hadirnya hewan-hewan itu di bibir pantai menunjukkan bahwa habitatnya tercemar parah. Yang lebih parah, mereka terancam mati secara massal karena kehabisa oksigen. Selain itu, hewan dapat dengan mudah ditelan oleh predator.
"Mengapa satwa liar berjalan ke tepi hutan yang terbakar? Asumsi ini sama dengan kondisi di laut. Akan ada banyak ikan, hiu, kura-kura berusaha keluar dari air. Mereka mendeteksi adanya ketidakberesan," kata ahli biologi laut Universitas Duke Larry Crowder, seperti dikutip AP, Kamis (17/6/2010).
Tumpahan jutaan galon minyak yang terjadi selama hampir dua bulan telah menciptakan sebuah bencana lingkungan dalam sejarah Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar