Kekurangan
IPv4 di tingkat infrastruktur ternyata berakibat terhadap kesulitan pengembangan layanan-layanan baru, karena setiap server baru yang diinstal akan membutuhkan pengalamatan berbasis IP. Pada titik tertentu, beberapa faktor khaostik ini akan bertemu dan menghasilkan triger yang luar biasa, sehingga kita saat itu benar-benar merasa dalam kondisi sangat krusial.
Untuk menghindari kepanikan publik tersebut, pengamat dan para ahli yang telah jauh-jauh hari memprediksi akan hadirnya momen ini dan bahkan telah membuatkan solusinya diawal tahun 90-an. Saat itu, 'next generation internet protocol' diluncurkan walaupun IPv4 masih tersedia demikian banyak. Protokol Internet masa depan ini yang kemudian dikenal dengan kode
IPv6 (
Internet Protocol Version 6) yang salah satu keunggulannya merupakan solusi tepat untuk kelangkaan IPv4 di masa kini. Jumlahnya yang 2 128 (dapat memberikan alamat kepada 3,4 x 10 38 pengguna) adalah angin segar atas kondisi khaostik yang mungkin terjadi jika hanya mengandalkan IPv4.
Belum lagi
keunggulan lain dari IPv6 semisal tersedianya fitur jumbogram yang mensolusikan makin besar-nya blok-blok data yang melewati link-link internet masa kini. Maka kata kuncinya adalah pada strategi yang optimal untuk mempersiapkan IPv6 terimplementasi di jaringan internet seluruh dunia, dan pemilihan waktu yang tepat untuk melakukannya. Dan bangsa Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhaan pengguna internet yang tinggi, tentu menyadari bahwa kesiapan impelementasi IPv6 pada waktu yang tepat, akan menghindarkan negeri ini dari merasakan masa krisis IPv4.
Kemkominfo menyadari bahwa jumlah penduduk Indonesia yang besar, disertai terus tumbuhnya penggunaan layanan Telekomunikasi khususnya internet, terus membutuhkan dukungan dari infrastruktur Telekomunikasi yang di era “
next generation network” ini tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan IP. Maka kebutuhan dukungan IP ini, perlu disikapi dengan rencana aksi implementasi
IPv6 yang secara umum di seluruh dunia diketahui merupakan solusi dari menipisnya ketersediaan IPv4.