Puber kedua adalah masa dimana seseorang mengalami perpindahaan tahapan dari dewasa menjadi tua, dan biasanya proses perpindahaan ini diikuti dengan rasa khawatir atau ketakutan, seperti takut menjadi tua atau tidak terlihat menarik lagi. Puber kedua menjadi trend dikalangan para orang-orang mapan di Indonesia, perilaku mereka yang aneh dan cenderung selalu tampil menarik membuat para orang tua ini juga mempunyai jiwa muda.

Sekali lagi bahwa puber kedua itu tidak ada. Kalau pun ada gejolak, itu disebut krisis paruh baya, yang disebabkan oleh banyaknya perubahan yang terjadi. Secara fisik terjadi penurunan fungsi fisiologis. Pada perempuan, terutama terlihat ketika memasuki periode klimakterium yang akhirnya berujung pada menopause. Pada laki-laki karena ada berbagai tantangan berat yang harus dihadapi di dalam pekerjaan, misalnya harus sudah mapan, harus produktif, harus menghasilkan lebih karena tuntutan keluarga lebih besar dan periode pernikahan sudah cukup lama, maka ada potensi timbul berbagai gejolak sebagai wujud atau ekspresi kejenuhan.
Krisis ini sebenarnya tidak berbahaya jika dikelola dengan baik oleh individu, akan lebih baik jika mendapatkan dukungan dari orang terdekat, khususnya pasangan. Bila tidak tertangani, segala kemungkinan dapat terjadi. Konflik rumah tangga bisa berujung pada perceraian, atau secara emosional dapat juga terjadi berbagai masalah, antara lain meningkatnya stres dan kejenuhan, kecemasan hingga depresi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar