Nama Sony Laksono rupanya jadi trend dikalangan anak muda Indonesia untuk menyebut seorang koruptor, nama sony laksono adalah nama samaran gayus tambunan untuk bisa meloloskan diri pergi ke luar negeri untuk rekreasi ditengah himpitan penjara brimob. Hal apa pun yang menyangkut nama Gayus Tambunan terus menuai polemik dan respons besar dari masyarakat. Satu per satu secara silih berganti, ada saja aksi Gayus yang menghebohkan.
Mulai dari aksi suapnya terhadap oknum penegak hukum, soal keluar masuknya Gayus saat menjalani masa tahanan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok hingga pelesiran Gayus ke Bali.
Kini muncul lagi isu baru yaitu Gayus melakukan pelesiran ke Singapura pada 30 September 2010. Ini berdasarkan pengakuan Devina lewat surat pembaca di Harian Kompas, Minggu 2 Januari lalu.
Untuk pelesiran yang terakhir, belum ada pengakuan dari Gayus. Sedangkan pelesiran ke Bali sudah diakuinya sendiri.
Meski isu Gayus ke Singapura belum pasti kebenarannya, namun kini sudah mendapat respons yang tinggi dari berbagai pihak. Salah satu contoh, Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum (Satgas), Denny Indrayana yang mengunggah foto paspor atas nama Sony Laksono dalam akun twitternya, pagi tadi.
Dalam paspor tersebut tertulis tanggal lahir pria tersebut pada 17 Agustus 1975. Sementara tanggal pembuatan paspor pada 5 Januari 2010. Ada pun nomor registrasi paspor adalah 1A11JC4639-JRT. "Ini foto Gayus dengan wig di paspor "Sony Laksono". Nama samaran yang sama ketika Gayus nonton tenis ke Bali," kata Denny dalam akun twitternya.
Hal ini tentunya menambah keresahan dan kebingungan masyarakat akan penegak hukum yang menangani kasus Gayus ini. Oleh karena itu, anggota Komisi III DPR Gayus Lumbuun mendesak untuk segera tuntaskan polemik dan spekulasi ini.
"Hal ini perlu dituntaskan, spekulasi ini (soal pelesiran) perlu diselesaikan oleh pihak terkait. Bisa keluarnya seorang tahanan menyangkut banyak pihak," tandas Gayus.
Sebab, lanjutnya, hingga kini masyarakat hanya bisa menduga-duga apakah pria yang disebut Devina itu benar Gayus Tambunan, pria yang "gemar" menyuap oknum penegak hukum itu.
Apalagi, Menkum HAM Patrialis Akbar kemarin mengatakan bahwa paspor atas nama Sony Laksono telah melakukan perjalanan ke Singapura pada 30 September 2010.
Mulai dari aksi suapnya terhadap oknum penegak hukum, soal keluar masuknya Gayus saat menjalani masa tahanan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok hingga pelesiran Gayus ke Bali.
Kini muncul lagi isu baru yaitu Gayus melakukan pelesiran ke Singapura pada 30 September 2010. Ini berdasarkan pengakuan Devina lewat surat pembaca di Harian Kompas, Minggu 2 Januari lalu.
Untuk pelesiran yang terakhir, belum ada pengakuan dari Gayus. Sedangkan pelesiran ke Bali sudah diakuinya sendiri.
Meski isu Gayus ke Singapura belum pasti kebenarannya, namun kini sudah mendapat respons yang tinggi dari berbagai pihak. Salah satu contoh, Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum (Satgas), Denny Indrayana yang mengunggah foto paspor atas nama Sony Laksono dalam akun twitternya, pagi tadi.
Dalam paspor tersebut tertulis tanggal lahir pria tersebut pada 17 Agustus 1975. Sementara tanggal pembuatan paspor pada 5 Januari 2010. Ada pun nomor registrasi paspor adalah 1A11JC4639-JRT. "Ini foto Gayus dengan wig di paspor "Sony Laksono". Nama samaran yang sama ketika Gayus nonton tenis ke Bali," kata Denny dalam akun twitternya.
Hal ini tentunya menambah keresahan dan kebingungan masyarakat akan penegak hukum yang menangani kasus Gayus ini. Oleh karena itu, anggota Komisi III DPR Gayus Lumbuun mendesak untuk segera tuntaskan polemik dan spekulasi ini.
"Hal ini perlu dituntaskan, spekulasi ini (soal pelesiran) perlu diselesaikan oleh pihak terkait. Bisa keluarnya seorang tahanan menyangkut banyak pihak," tandas Gayus.
Sebab, lanjutnya, hingga kini masyarakat hanya bisa menduga-duga apakah pria yang disebut Devina itu benar Gayus Tambunan, pria yang "gemar" menyuap oknum penegak hukum itu.
Apalagi, Menkum HAM Patrialis Akbar kemarin mengatakan bahwa paspor atas nama Sony Laksono telah melakukan perjalanan ke Singapura pada 30 September 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar