Pergantian tahun baru di Indonesia dirayakan dengan sangat antusias, mulai dari kalangan anak-anak, pemuda hingga orang tua. Mereka dengan berbagai cara merayakan pergantian tahun baru. Namun banyak efek negatif yang terjadi ketika perayaan tahun baru dibanding dengan efek positifnya. Sebagai contoh di
pantai kenjeran surabaya dijadikan tempat maksiat, disana ditemukan berserakan kondom bekas pakai.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menerima laporan terkait banyaknya kondom berserakan di sekitar Pantai Kenjeran. Hal itu terjadi setiap usai pergantian tahun.
"Kami dapat laporan dari masyarakat bahwa setiap usai perayaan tahun baru di sekitar Pantai Kenjeran banyak sekali kondom yang berserakan," kata Ketua MUI Jatim KH Abdussomad Bukhori kepada okezone ditemui di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jumat (30/12/2011).
Menurutnya, hal ini menandakan pergantian tahun dirayakan dengan banyak maksiat. MUI sangat disayangkan pergantian tahun diisi dengan kegiatan tidak bermanfaat.
“Pergantian tahun alangkah lebih baik diisi dengan refleksi, berdoa, dan diskusi-diskusi akhir tahun. Budaya untuk menggeber kendaraan di jalan tentunya akan berbahaya dan bisa menimbulkan kecelakaan," katanya.
Selain menyorot Pantai Kenjeran, Abdussomad juga tidak sepakat dengan konsep pembangunan Taman Bungkul. Dengan konsep seperti saat ini, Taman Bungkul justru membuat marak kegiatan maksiat. Padahal di tempat itu ada makam ulama Sunan Bungkul.
"Tahun baru di tempat itu biasanya sangat ramai. Seharusnya Taman Bungkul dibangun perpustakaan sehingga membuat masyarakat lebih cerdas, jangan seperti konsep saat ini yang banyak kegiatan maksiat," tukasnya.
Akankah hal ini akan menjadi harapan sebagian orang ketika menyambut pergatian tahun baru yang lebih baik dari tahun sesudahnya ?