Orangtua yang sibuk seringkali bingung
menyiapkan makan untuk bayinya sehingga banyak pilihan jatuh pada makanan siap pakai. Padahal tidak sulit lho
menyiapkan dan menyimpan makanan untuk bayi. Selama ini banyak orangtua membuat makanan untuk sekali konsumsi yang bikin repot dan tidak punya waktu luang untuk mengerjakan hal-hal lainnya.
Orangtua adalah komandan yang tahu nutrisi apa saja yang harus diberikan pada anaknya. Jadi meskipun orangtua sibuk dengan pekerjaan, tapi tetap bisa memberikan asupan nutrisi yang tepat untuk buah hatinya.
Jika orangtua tahu
cara menyimpan makanan yang tepat untuk anak, maka orangtua tetap bisa beraktivitas atau bekerja seperti biasanya.
"Orangtua bisa mengolah makanan sekaligus, misalnya untuk 1-2 hari dengan disimpan di kulkas dan dihangatkan kembali saat akan dikonsumsi oleh bayi," ujar Dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK dalam acara 'Temu Media Philips Avent' dengan tema berbagai tips menjadi orangtua sukses dalam kesibukan sehari-hari di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (7/7/2010).
Dr Fiastuti memberikan contoh misalnya dengan membuat puree apel, orangtua bisa mengupas apel lalu mengukus sampai empuk dengan sedikit air. Jika sudah dingin apel tersebut bisa diblender dengan air matang sampai halus. Setelah dingin masukkan ke dalam wadah kecil-kecil yang cukup untuk satu porsi, lalu disimpan di kulkas.Nah, makanan yang disimpan di kulkas jika sudah dimakan dan tidak habis jangan dimasukkan lagi ke klukas. Prinsipnya
makanan sisa tidak boleh lagi dikonsumsi atau dimasukkan kulkas. Maka itu, masukkan makanan dalam wadah-wadah kecil untuk satu porsi.
"Jangan menyimpan makanan di dalam wadah besar, lalu mengambilnya sedikit demi sedikit setiap kali anak mau makan dan menyimpannya kembali. Sebaiknya simpan dalam wadah untuk satu porsi, jika tidak habis tidak boleh disimpan lagi di dalam kulkas tapi sebaiknya dibuang," ungkapnya.
Makanan ini bisa diganti dengan ubi, labu, brokoli, pisang, pir atau buah dan sayuran lainnya. Sebaiknya, orangtua membuat makanan sendiri untuk anaknya sehingga bisa tahu dengan pasti nutrisi apa saja yang diberikan untuk buah hatinya dan tidak perlu tambahan vitamin dari luar lagi, apalagi
vitamin D yang katanya berbahaya untuk kesehatan bayi.Namun jika orangtua ingin memberikan jus untuk anaknya, sebaiknya diberikan langsung atau fresh karena minuman ini tidak hanya mengandung serat, tapi juga vitamin, mineral dan microchemical lainnya. Jika terlalu lama kontak dengan cahaya atau udara bisa
minuman jus teroksidasi.
"Misalnya vitamin C dan A sangat mudah teroksidasi, kalau mau disimpan harus di tempat yang kedap udara dan tidak terkena cahaya. Jadi kalau jus lebih baik diberikan langsung," ungkap dokter yang lulus dari FKUI pada tahun 1980 ini.