Sejak kemarin twitter di negara bagian amerika-california rame membicarakan tentang
benda misterius yang terbang ke langit. Tidak lama kemudian beberapa para ahli NASA dan Pentagon memberkan kesimpulan mengenai
jejak benda misterius di langit selatan California yang menimbulkan perdebatan di internet dan menjadi berita di sejumlah media AS.
Fenomena baru tersebut direkam pada hari Senin lalu oleh helikopter sebuah stasiun TV berita. Fenomena ini dengan cepat telah menciptakan sensasi di media dan mengundang komentar di internet tentang kemungkinan penembakkan rudal rahasia yang dilakukan oleh tentara Amerika Serikat. Namun, militer berkelit dengan menegaskan tak ada rudal meluncur ke daerah itu.
Ahli militer mempelajari video itu dan bertanya pada semua instansi pemerintah yang mungkin terlibat dalam peluncuran rudal itu, dan tak satu pun melaporkan melakukan peluncuran roket, kata Lapan.
Melalui pernyataan resmi, Juru bicara Departemen Pertahanan Kolonel Dave Lapan mengatakan pejabat merasa lega karena fenomena itu hanyalah jejak pesawat terdistorsi sudut kamera, angin, dan faktor lingkungan lainnya.
Kesimpulan ini rupanya didukung Al Bowers, direktur riset Dryden Flight Research Center NASA di Gurun Mojave, dan para ilmuwan peneliti senior Langley Research Center NASA Patrick Minnis di Hampton yang mempelajari penginderaan jauh atmosfer dan permukaan bumi.
Menurut dia, Sebuah rudal memang akan terlihat seperti itu, kata Bowers. Saya menyimpulkan, kemungkinan besar fenomena di langit california itu adalah jejak pesawat terbang. Kameramen KCBS-TV Leyvas Gil mengatakan ia melihat fenomena itu saat sedang merekam matahari terbenam dari helikopter sekitar pukul 17.15 Senin waktu setempat.
Saya menyimpulkan jejak itu berasal dari pesawat di ketinggian 33-43 ribu kaki (10-13 ribu km), tulis Minnis. Peluncuran rudal dan satelit memang rutin di sepanjang pantai California.
Banyak peluncuran tak terlihat dari area metropolitan karena diselimuti lapisan udara laut lembab yang kerap mengggulung dari Pasifik. Jejak lain biasanya hilang karena kecerahan siang hari