Pemerintah dari dulu lewat rumah bersalin sudah mengkampanyekan pemberian
ASI Eksklusif bahkan program pemerintah ASI Eksklusif juga telah banyak mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli akan masa depan generasi bangsa. Akan tetapi setelah merebaknya susu formula rasa-rasanya program ASI Ekslusif yang dikampanyekan pemerintah seperti hanya omong kosong semata, pasalnya banyak sekali produsen susu formula untuk bayi telah membuat
susu formula pengganti ASI.
Tapi kini telah beredar kabar kalau pemerintah melalui
Menteri kesehatan akan melarang Iklan dan juga peredaran Susu Formula untuk bayi dan balita. Seperti yang telah dilansir tempointeraktif bawah pemerintah mulai tahun depan melarang iklan susu formula secara menyeluruh, mulai dari media massa hingga rumah bersalin. Iklan yang dilarang adalah susu formula untuk bayi berusia satu tahun ke bawah.
“Yang (dilarang) khusus di bawah 1 tahun. Kalau susu lainnya boleh, “ katanya saat menghadiri acara Dies Natalies Fakultas Kedokteran Universitas Padjadajaran di Bandung, Jumat (22/10).
Menurut Endang,
larangan iklan susu formula itu masuk dalam rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penggunanaan Air Susu Ibu (ASI). Saat ini, aturan RPP tersebut masih dibahas diantara kementerian lain. “Targetnya (selesai) tahun 2011,” katanya.
Larangan iklan susu formula bagi bayi satu tahun ke bawah tersebut untuk mendorong pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan hasil riset Kesehatan Dasar 2010, cakupan ASI eksklusif masih rendah, yaitu sekitar 22 persen di kalangan ibu menyusui. “Padahal ASI bisa menurunkan angka kematian neonatal (bayi baru lahir) hingga 17 persen,” ujarnya. (baca :
tips melancarkan produksi ASI)
Pihak yang dilarang mengiklankan susu formula tersebut di antaranya media massa, dokter, bidan, perawat, serta rumah bersalin. Untuk memastikan ibu melahirkan memberi ASI ketika masih di rumah sakit, pemerintah akan melakukan inspeksi mendadak. “Sanksi bagi rumah sakit yang melanggar berupa administratif,” kata Endang.
Adapun sanksi bagi produsen susu, Endang tidak memberi jawaban yang jelas. Menurutnya, produsen susu formula yang umumnya perusahaan internasional menyatakan mau bekerja sama dengan kebijakan baru tersebut. “Mereka malu kita mengatakan dia membunuh bayi-bayi, sekarang sudah tampak berkurang iklannya,” ujarnya.
Padahal saya sudah memberkan tips melancarkan produksi ASI,