Ketika Anda yang baru saja mendapatkan momongan, ada satu hal yang tidak boleh Anda lupakan yakni mengenai
perawatan kulit bayi. Ya, Merawat kulit bayi merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dengan benar oleh para ibu. Hal ini disebabkan karena kulit bayi/balita yang masih sangat muda dan sensitif yang rentan akan berbagai unsur penyakit dan berbagai macam gangguan lainnya. Pastinya seorang ibu mendambakan bayinya sehat dan juga berupaya membuat kulit bayi yang sehat dan halus, lembut tentunya juga kelihatan segar
.
Rata-rata saat masih balita, bayi sangat rentan dengan
gangguan kulit. Hal ini disebabkan karena sensitifkannya kulit bayi, walaupun ada juga yang bilang sensitifitas kulit bayi dipengaruhi lingkungan tapi tetap saja juga membutuhkan perhatian. Untuk itu diperlukan adanya perawatan yang cermat terhadap kulit bayi. Ketidakcermatan dalam perawatan bayi dapat menyebabkan berbagai gangguan kulit bayi yang diakibatkan oleh biang keringat, ruam popok atau eksim susu.
Biang keringat merupakan masalah kulit bayi yang sering dialami oleh para balita di Indonesia, biang keringat ditandai dengan timbulnya bintil merah yang disertai rasa gatal. Biasanya timbul di daerah dahi, paha dan bagian tubuh lain yang tertutup oleh pakaian bayi. Biang keringat ini disebabkan oleh hawa udara yang panas dan pengap sehingga menyebabkan tersumbatnya kelenjar keringat. Sedangkan
ruam popok ditandai dengan timbulnya radang di daerah yang tertutup oleh popok, seperti di pangkal paha atau di pantat. Biasanya berwarna merah diserta luka ringan dan terasa gatal.
Memandikan Bayi
- Perhatikan suhu air mandi terutama untuk bayi baru lahir. Sebaiknya Bersihkan kulit bayi dari kotoran yang menempel pada kulit seperti sisa makanan, air seni, dan tinja dengan air. Mandi dua kali sehari juga akan membantu membersihkan kulit bayi. Jika aktivitas dan gerakan anak atau bayi anda sangat aktif, mandi dapat dilakukan 3x sehari.
- Pada saat dimandikan, perhatikan betul mengenai sabun yang akan digunakan. Sabun yang baik bagi kulit bayi adalah sabun khusus untuk bayi yang tidak terlalu keras dan memiliki pH antara 4,5 - 5 dan usahakan sabun agak berminyak, hal ini untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit bayi. Sangat baik bila bilasan dilakukan dua kali untuk membersihkan bahan kimianya. Bila terjadi iritasi terhadap merek tertentu sebaiknya beralihlah ke merek lain, jangan biarkan berlarut-larut.
- Daerah seperti sela jari jemari, ketiak, serta selangkangan, jangan sampai terlewatkan.
- Cara membersihkan alat kelamin bayi perempuan dan laki-laki berbeda. Pada bayi perempuan, basuh alat kelaminnya dari bagian depan ke belakang atau ke arah anus dengan menggunakan kapas atau waslap basah. Pada bayi laki-laki, tarik kulupnya perlahan-lahan hingga tampak lubang kencingnya, baru kemudian bersihkan dengan kapas atau waslap basah.
- Setiap kali bayi buang air besar, bilas anus dan daerah sekitarnya dengan menggunakan air bersih yang mengalir. Kalaupun terpaksa menggunakan tisu atau kapas basah, pilihlah tisu basah khusus bayi yang tanpa alkohol. Alkohol dikhawatirkan bisa membuat kulit bayi teriritasi.
- Selesai mandi, gunakan handuk lembut agar nyaman di kulit bayi.
- Gunakan pelembab khusus bayi berupa lotion atau krim yang berfungsi untuk mempertahankan atau menambah kandungan air yang terdapat di dalam kulit, khususnya kulit bagian luar (epidermis)
Pemilihan Pakaian dan Popok Bayi
- Pilih pakaian dan popok berbahan lembut dan tipis dari bahan katun atau campurannya. Hindari bahan nilon yang umumnya membikin bayi gerah dan mudah keringatan. Kondisi ini akan mudah mengundang kuman atau bakteri yang mudah memunculkan ruam dan gatal-gatal. Jika bayi sudah bisa menggaruk, kemungkinan terinfeksi pun menjadi lebih besar.
- Hindari pakaian dan popok yang terlalu ketat karena bisa membuat kulit bayi terluka bila lama tergesek bahannya.
- Ganti segera pakaian bayi bila terkena kotoran. Entah itu berupa muntahan, tumpahan makanan, apalagi jika terkena feses atau air seninya. Kontak kulit dengan feses dan air seni dalam waktu lama akan menyebabkan Cuci pakaian bayi dengan sabun cair karena bahan kimia dalam sabun deterjen bubuk umumnya lebih tajam. Bila bahan deterjen ini tertinggal di baju sangat mungkin akan membuat kulit bayi teriritasi. Ibu juga boleh menggunakan sabun krim asalkan sabun itu terlebih dahulu dicampur dengan air dan menjadi cair. Pewangi pakaian tidak terlalu dianjurkan. Yang dikhawatirkan bukanlah kontak cairan pewangi itu dengan kulit bayi, melainkan aromanya yang dapat terhirup masuk ke dalam tubuh bayi. Asal tahu saja, aroma yang terkandung dalam pewangi pakaian mengandung bahan kimia.
Gunakan Kosmetika Yang Aman Bagi Bayi
- Teliti terlebih dulu terhadap kosmetika yang akan digunakan termasuk isi, tujuan, cara pemakaian, tanggal produksi, masa kadaluwarsa dan izin POM.
- Gunakan kosmetika bayi secara benar sesuai dengan aturan yang tertera
- Jangan gunakan penggunaan kosmetika bayi secara berlebihan, hal ini akan membuat tersumbatnya pori-pori yang dapat menimbulkan terjadinya ruam
- Gunakan bedak dan minyak telon setelah mandi ke seluruh tubuh untuk menjaga kulit bayi dari iritasi, selain itu penggunaan minyak telon ini dapat menghidanrkan bayi dari gigitan serangga karena baunya yang menyengat yang tidak disukai oleh serangga.
- Jangan menggunakan kosmetika yang mengandung alkohol, karena dikhawatirkan akan membuat kulit bayi lebih mudah mengalami iritasi.
- Sebaiknya konsultasikan ke dokter dulu ke dokter sebelum menggunakan kosmetika bayi atau meminta saran jenis kosmetika bayi yang aman bagi bayi.
Cukup banyak juga ya, tapi ya memang harus seperti itu karena Anda juga tidak ingin kulit bayi/balita Anda bermasalah karena kurangnya perhatian Anda terhadap kulit bayi Anda.
Bagi Anda yang sudah mempunyai pengalaman dalam hal merawat kuit bayi, Anda juga dapat memberikan tips merawat bayi di komentar di bawah ini